Alhamdulillah..Ma'ash-sholaawah, amma ba'du.
Di tengah-tengah keterbatasan, kekurangan dan kelemahan yang ada, kami ingin sajikan dakwah bil-web untuk menambah khasanah wawasan kita-kita yang awam dalam beragama atau kita yang ngga' awam-awam amat tetapi lalai bin ndableq dalam menjalankan kehidupan beragama, berbangsa, berkeluarga dan ber-ber yang laen.
Yach...sebenarnya ngos-ngosan juga sich saya menulis kata demi kata, bait demi bait, kalimat demi kalimat, dengan keterbatasan kosa kata yang sak iprit, penguasaan bahasa sak dremo dan ilmu sak unyeng-unyeng rambut, yo wis ben to, lha gimana lagi, bagi saya dakwah adalah nafas, yang dengannya saya hidup, dengannya saya dapat mengais maghfirah dari Allah dan di dalamnya saya ingin mati.
Mudah-mudahan website saya ini dibaca oleh orang bloon agar dapat mengusir o on. Boleh juga dibaca si keparat agar taubat, dibaca preman agar nggak 'mentalan', dibaca bandit agar hidupnya ngga' morat-marit, dibaca maling agar jadi orang 'iling'. Lebih baik mantan maling dari pada mantan wong jujur, lebih baik mantan perampok dari pada mantan ustadz, lebih baik mantan kerener dari pada milyarder.
Sungguh muak melihat orang-orang yang sok. Sok pinter, sok jagoan, sok alim, sok kaya, sok baik. Mereka yang suka sok sok itu, bakalan mendapatkan JULUKAN SOK juga. Terperosok, pesok, jadi rongsok dan bosok. Ini memang bahasa ngga' nggenah, bahasa binatang. Intinya orang-orang yang sok bakalan terperosok ke dalam lembah kesombongan yang akan menghapuskan segala kebaikannya, dicap Allah swt sebagai ahli neraka. Pesok (babak belur). Rongsok (sampah kotor) yang sangat menjijikkan bagi siapapun yang melihat apalagi memegang. Kalau rongsokan bak, koran dan besi dijual masih laku, tapi kalau rogsokan orang siapa yang mau? Iya to? Bosok (membusuk), ini juga saudara iparnya rongsok tadi. Gak ada bedanya, jas bukak iket blangkon, sama jugak sami mawon.
By Guru Anom
Di tengah-tengah keterbatasan, kekurangan dan kelemahan yang ada, kami ingin sajikan dakwah bil-web untuk menambah khasanah wawasan kita-kita yang awam dalam beragama atau kita yang ngga' awam-awam amat tetapi lalai bin ndableq dalam menjalankan kehidupan beragama, berbangsa, berkeluarga dan ber-ber yang laen.
Yach...sebenarnya ngos-ngosan juga sich saya menulis kata demi kata, bait demi bait, kalimat demi kalimat, dengan keterbatasan kosa kata yang sak iprit, penguasaan bahasa sak dremo dan ilmu sak unyeng-unyeng rambut, yo wis ben to, lha gimana lagi, bagi saya dakwah adalah nafas, yang dengannya saya hidup, dengannya saya dapat mengais maghfirah dari Allah dan di dalamnya saya ingin mati.
Mudah-mudahan website saya ini dibaca oleh orang bloon agar dapat mengusir o on. Boleh juga dibaca si keparat agar taubat, dibaca preman agar nggak 'mentalan', dibaca bandit agar hidupnya ngga' morat-marit, dibaca maling agar jadi orang 'iling'. Lebih baik mantan maling dari pada mantan wong jujur, lebih baik mantan perampok dari pada mantan ustadz, lebih baik mantan kerener dari pada milyarder.
Sungguh muak melihat orang-orang yang sok. Sok pinter, sok jagoan, sok alim, sok kaya, sok baik. Mereka yang suka sok sok itu, bakalan mendapatkan JULUKAN SOK juga. Terperosok, pesok, jadi rongsok dan bosok. Ini memang bahasa ngga' nggenah, bahasa binatang. Intinya orang-orang yang sok bakalan terperosok ke dalam lembah kesombongan yang akan menghapuskan segala kebaikannya, dicap Allah swt sebagai ahli neraka. Pesok (babak belur). Rongsok (sampah kotor) yang sangat menjijikkan bagi siapapun yang melihat apalagi memegang. Kalau rongsokan bak, koran dan besi dijual masih laku, tapi kalau rogsokan orang siapa yang mau? Iya to? Bosok (membusuk), ini juga saudara iparnya rongsok tadi. Gak ada bedanya, jas bukak iket blangkon, sama jugak sami mawon.
By Guru Anom